Jakarta, BSSN.go.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan rangkaian penyerahan Buku Profil Risiko Siber Perasuransian 2025 kepada tiga asosiasi utama industri perasuransian di Indonesia, yaitu Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN, Edit Prima, sebagai tindak lanjut dari workshop dan penyusunan profil risiko yang telah dilaksanakan pada bulan September lalu.





Rangkaian kegiatan penyerahan diawali kepada AAJI yang diterima oleh Direktur Eksekutif AAJI Emira E. Oepangat di Rumah AAJI, Jakarta Pusat, pada Selasa (09/12/2025). Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan kepada AASI yang diterima oleh Direktur Eksekutif AASI Ronny Iskandar di Graha AASI, Jakarta Timur, pada Rabu (10/12/2025). Puncak rangkaian kegiatan berlangsung saat penyerahan kepada AAUI yang diterima langsung oleh Direktur Eksekutif AAUI Cipto Hartono di Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (16/12/2025).
Buku ini menyajikan 10 risiko siber prioritas pada ekosistem perasuransian beserta rekomendasi pengelolaan risiko terhadap risiko-risiko tersebut. Lebih dalam lagi, setiap risiko prioritas dijelaskan secara lugas bagaimana risiko tersebut dapat terjadi dan bagaimana pengelolaannya, sehingga dapat membantu para pemangku kepentingan di sektor perasuransian dalam mengambil langkah-langkah penanganan risiko siber yang lebih tepat dan efektif.
Pemberian rekomendasi diklasifikasikan ke dalam dua pendekatan, yaitu preventive measures yang berfokus pada pencegahan terjadinya insiden siber sebelum insiden tersebut terjadi, dan mitigation measures yang berfokus pada pengurangan dampak dari insiden yang telah terjadi atau yang mungkin terjadi.
Dalam kegiatan ini, BSSN bersama AAJI, AASI, dan AAUI sepakat untuk memperkuat sinergi dalam meningkatkan ketahanan siber industri perasuransian. Kerja sama tersebut mencakup peningkatan kesadaran keamanan siber, percepatan pemulihan pascainsiden, serta penguatan tata kelola keamanan siber, termasuk pengembangan dan penguatan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) di lingkungan industri asuransi serta kolaborasi lanjutan melalui kegiatan edukasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang keamanan siber, guna menghadapi tantangan transformasi digital yang semakin kompleks. Ketiga asosiasi juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif strategis BSSN dalam mendukung pengelolaan risiko siber secara terstruktur serta membangun kepercayaan terhadap industri perasuransian.
Melalui penyerahan Buku Profil Risiko Siber Perasuransian 2025 ini, BSSN berharap terjalin kerja sama yang solid dengan seluruh pemangku kepentingan di sektor perasuransian. Sinergi ini diharapkan mampu mendorong terbentuknya ekosistem industri asuransi yang lebih resilien, adaptif, dan aman dalam menghadapi tantangan keamanan siber di era transformasi digital.